Sunday, June 8, 2025

MENGENAL BEBERAPA PERUSAHAAN BUS BUMEL YANG MELAYANI DI JALUR PANTURA SEMARANG - TEGAL


Meskipun dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak persaingan antar moda angkutan, faktanya bus masih digemari oleh beberapa kalangan untuk bepergian ke suatu tempat

PO. Bonanza, salah satu perusahaan bus yang mengisi jalur Semarang - Pekalongan - Tegal, sumber : Rinda Fergiawan

Persaingan dunia angkutan di Indonesia khususnya sepanjang jalur pantura Semarang - Tegal memiliki sejarah panjang serta begitu banyak pilihan untuk mendukung mobilisasi masyarakat setempat dari dari satu daerah menuju ke daerah yang lain. Beberapa moda transportasi pun menjadi pilihan, mulai dari kereta api, travel resmi maupun tak resmi, kendaraan pribadi, tak terkecuali dengan bus.  Biasanya bus-bus tersebut memulai perjalanan dari Terminal Terboyo sebagai titik awal keberangkatan menuju ke barat seperti Pekalongan hingga ke Tegal bahkan Bandung.

PO. Senang Hati, sumber : Ito Warsito

Pasang surut penumpang, hingga penutupan Terminal Terboyo menjadi kisah menarik yang membuat perjalanan beberapa PO yang dulunya mengisi rute di jalur ini dengan armada ekonomi atau yang biasa disebut bumel menjadi berbenah atau mundur dari persaingan. Khusus untuk bus bumel dulunya memang menjadi primadona di jalur ini. Tarif yang terhitung murah, jam keberangkatan hanya selisih 10-15 menit, dan pilihan bus cukup banyak. Berbanding terbalik dengan sekarang dimana bus PATAS AC justru mendominasi di jalur ini. Selain faktor tarif yang murah, ada faktor lain mengapa bus bumel sangat laku di masa itu. Jadwal bus Patas kala itu masih terbatas, lalu kompetitor mereka yaitu kereta lokal dimasanya sering mogok dan jadwalnya sering berubah. Sementara harga tiket kereta terhitung sama dengan tarif bus bumel.

Sejak dahulu sudah banyak perusahaan otobus yang silih berganti meramaikan jalur ini. Berbagai kelas bus dihadirkan oleh masing-masing perusahaan bus, ada ekonomi AC atau AC tarif biasa dan non AC, PATAS, serta kelas-kelas yang lain, Beberapa nama PO bus yang pernah hadir untuk melayani penumpang di jalur ini. Untuk PO bus yang berasal dari daerah Pekalongan, Tegal dan sekitarnya diantaranya ada PO Moga yang merupakan perusahaan otobus tertua asal Pemalang, lalu ada Gayam, Rahayu, Keluarga, Dahlia, Lazer, Indra Jaya, Perkasa, Mandalasari, Ulam Sari, Senang Hati, Antar Dini, Jelita Sarana, Antar Nusa, Bukit Mulya, Puri Mas, Bahtera Indah, Dharma Putra, Bonanza, Sono, dan Adi Mulia. Selanjutnya PO bus yang berasal dari daerah Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon adalah PO Baik, Mios, Aladdin, Sahabat, Bhinneka Sangkuriang, Goodwill, Setia Negara, dan Sami Djaya. Khusus PO bus dari daerah Kudus Raya dan sekitarnya dilayani oleh PO Harum, Langsung, Patmo, serta Sabar Subur. Semua PO bus yang sudah disebutkan merupakan bus bumel dengan kelas ekonomi. 


PO. Sami Djaya jurusan Bandung - Semarang - Solo - Nguter, sumber : Rinda Fergiawan


Tahun demi tahun berlalu, kejayaan bus bumel di jalur ini semakin tertinggal. Tarif yang tak transparan, jadwal yang tidak diketahui juga trayek yang terkadang kurang jelas, serta seringnya penupang di oper dikarenakan sepinya penumpang ikut berpengaruh dalam riwayat bus-bus ekonomi di jalur ini. Bersaing dengan kereta api yang semakin nyaman seiring dengan berkembangnya zaman, adanya bus PATAS AC yang semakin memanjakan penumpang, hadirnya berbagai perusahaan travel yang ikut memanaskan jalur ini, serta mudahnya masyarakat dalam membeli kendaraan pribadi yang mengakibatkan lesunya bus-bus bumel. Ditambah masuknya 2 kompetitor baru PO bus ternama asal Jawa Timur yang mau tidak mau membuat bus-bus ekonomi ini berbenah menjadi kelas Ekonomi AC agar tetap dipercaya masyarakat, atau bahkan benar-benar mundur dari jalurnya. Dari sekian banyak PO bus bumel, kini hanya tersisa beberapa yang masih aktif seperti PO Adi Mulia, Harum, Langsung, Sabar Subur, Sono Trans dan Bonanza. 

PO. Adi Mulia dengan jurusan Tegal - Semarang - Kudus, sumber : Rinda Fergiawan

Diantara semua PO bus yang sudah disebutkan diatas, adakah teman-teman
yang pernah menaiki bus-bus tersebut?

No comments:

Post a Comment